Korupsi, di Indonesia Seperti Lingkaran Setan, Sulit di Putus
Korupsi politikKasus Pertamina Menjadi Bola Panas
ekonomi hukum politikErick Tohir Baru ini Bertemu Dengan Jaksa Agung
nasional politikMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, baru-baru ini bertemu dengan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, untuk membahas kasus dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga.
Pertemuan yang berlangsung hingga larut malam ini menyoroti isu dugaan praktik pencampuran bahan bakar minyak (BBM) RON 90 menjadi RON 92 yang terjadi antara tahun 2018 hingga 2023.
Erick Thohir menekankan pentingnya menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Kejaksaan Agung dalam menangani kasus tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa Kementerian BUMN akan berperan aktif dalam menangani kasus dugaan korupsi di PT Pertamina, sebagaimana telah dilakukan sebelumnya dalam kasus Asabri, Jiwasraya, dan Garuda Indonesia.
Namun, pertemuan ini menuai sorotan dari berbagai pihak. Beberapa kalangan menilai pertemuan yang berlangsung hingga larut malam tersebut kurang etis, mengingat Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang melibatkan perusahaan di bawah naungan Kementerian BUMN.
Juru Bicara PDI Perjuangan, Guntur Romli, mempertanyakan independensi Kejaksaan Agung dalam mengusut kasus korupsi besar, terutama yang melibatkan Pertamina dengan dugaan kerugian negara mencapai hampir Rp1.000 triliun.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan bukti dukungan pemerintah terhadap upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung.
Ia menegaskan bahwa Kementerian BUMN memiliki semangat untuk terus melakukan bersih-bersih dan mendukung proses hukum yang berjalan.
Kasus dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga ini masih dalam proses penyelidikan oleh Kejaksaan Agung. Publik berharap agar proses hukum dapat berjalan transparan dan akuntabel, serta semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama untuk mengungkap kebenaran.
BANGSA INDONESIA SIAP PERANGI KORUPSI
politiksuwarakita,Magelang - Jum'at, (08/03/2025) Indonesia adalah negeri yang dikenal gemah ripah loh jinawi, tanah yang subur dan kaya, yang seharusnya mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Sejak era kepemimpinan presiden pertama, harapan akan kesejahteraan yang merata telah menjadi impian yang terus diperjuangkan. Namun, hingga kini, yang sering terdengar hanyalah janji-janji manis dan slogan-slogan muluk tentang kemakmuran, sementara realitas di lapangan justru menunjukkan ketimpangan yang semakin nyata.
Bagi masyarakat yang lahir di tahun 1963, yang kini berusia 62 tahun, telah merasakan pahit getir kehidupan di bawah tujuh presiden, mulai dari era Soeharto hingga kini memasuki kepemimpinan Prabowo. Perjalanan panjang ini telah memberikan banyak pelajaran, salah satunya adalah betapa korupsi telah menjadi penyakit kronis yang menggerogoti negeri ini.
Korupsi ada di mana-mana, merampas hak rakyat, menghambat pembangunan, dan memperlebar jurang ketidakadilan. Sudah saatnya kita berhenti hanya menjadi saksi, sudah saatnya kita bergerak! Di era kepemimpinan Presiden Prabowo, mari kita jadikan momentum ini sebagai awal kebangkitan bangsa untuk benar-benar memberantas korupsi dari akar hingga ke pucuknya.
Bersama Aparat Penegak Hukum (APH), rakyat harus bersatu padu, mengawasi, melaporkan, dan menolak segala bentuk praktik korupsi. Tanpa perlawanan nyata dari seluruh elemen bangsa, kita hanya akan menjadi budak di negeri sendiri, selamanya terbelenggu oleh para penjarah kekayaan negara.
Saatnya akal sehat dan nalar kita bicara! Bangkit, lawan, dan habisi korupsi demi Indonesia yang benar-benar merdeka!
Salam Nalar, Salam Akal Waras. MERDEKA!