Antara KUD dan Harapan Baru Koperasi Merah Putih
Suwarakita.com (9/4/2025) Koperasi Unit Desa (KUD) memiliki sejarah panjang dalam mendukung roda perekonomian desa Indonesia. Bermula dari Koperta (Koperasi Pertanian) yang dibentuk pada tahun 1963, lalu bertransformasi menjadi Badan Usaha Unit Desa (BUUD) pada 1966-1967, dan akhirnya dikenal sebagai KUD. Lembaga ini sempat menjadi tulang punggung ekonomi desa, menyediakan kredit, sarana produksi pertanian, hingga membantu pemasaran hasil panen petani.
Namun, dalam perjalanan panjang KUD ada dugaan tidak selalu mulus. Banyak dugaan penyimpangan dan praktik korupsi yang menyelimuti tubuh KUD dari waktu ke waktu. Ibarat pepatah "air susu dibalas air tuba," lembaga yang seharusnya menyejahterakan rakyat kecil justru kerap menjadi ladang bancakan oknum yang tak bertanggung jawab. Berbagai kasus penyalahgunaan dana, manipulasi laporan keuangan, hingga praktik nepotisme membuat kepercayaan publik terhadap KUD terus menurun.
Kini, pemerintah mencoba memperbaiki citra dan fungsi koperasi melalui peluncuran Koperasi Merah Putih —sebuah inisiatif baru yang digagas dan digadang-gadang lebih profesional, transparan, dan terintegrasi dengan sistem digitalisasi modern. Kehadirannya membawa harapan baru di tengah keraguan lama.
Pertanyaannya: apakah Koperasi Merah Putih mampu belajar dari sejarah panjang KUD? Ataukah hanya akan menjadi wajah baru dari sistem lama yang dibungkus janji-janji manis?
Masyarakat tentu sangat berharap besar. Namun, harapan saja tidaklah cukup. Diperlukan pengawasan ketat, transparansi dalam manajemen, dan keterlibatan aktif masyarakat desa agar koperasi ini benar-benar berpihak kepada rakyat kecil, bukan sekadar menjadi alat politik atau proyek pencitraan.
Karena pada akhirnya, koperasi yang sehat adalah cerminan dari komitmen bersama untuk keadilan ekonomi. Dan semangat gotong royong yang sekarang ini memudar, semga baik sa tumbuh lagi menjadi akar koperasi sejatinya yang harus tetap hidup—bukan hanya dalam gembar gembornya slogan, tetapi dalam praktek tindakan yang nyata. Salam akal waras, semoga Koprasi Merah Putih berhasil merubah ekonomi rakyat pedesaan. (MSar)